Strategi Pembelajaran Induktif dan Deduktif



Pertemuan Ke-5
STRATEGI PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
A.    Definisi Dan Sejarah Strategi Pembelajaran Induktif Dan Deduktif
Pada dasarnya strategi pembelajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu pertama siswa dipandang sebagai objek belajar dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa sebagai subjek dan obyek belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proses belajar .Strategi Induktif dan Deduktif ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin.Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan.
Model berfikir induktif dirancang dan dikembangkan oleh Hilda Toba dengan tujuanuntuk mendorong para pelajar menemukan dan mengorganisasikan informasi, menciptakannama suatu konsep dan menjajagi berbagai cara yang dapat menjadikan para pelajar lebihterampil dalam menyingkap dan mengoraganisasikan informasi dan dalam melakukan pengetesan hipotesis yang melukiskan antar hal. Pada pendekatan induktif dimulai denganmemberikan bermacam-macam contoh.Dari contoh-contoh tersebut siswa mengerti keteraturandan kemudian mengambil keputusan yang bersifat umum.
Strategi induktif dinamakan juga strategi pembelajaran dari khusus ke umum.pada strategi induktif  bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar.
Strategi  pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada  pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen, diskusi, dan demonstrasi.
Deduktif berasal dari bahasa Inggris “deduction” yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan – keadaan yang umum, kemudian menemukan yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang astrak kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis.
Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi strategi pembelajaran induktif.Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya.
Pembelajaran deduktif disebut pula pembelajaran langsung (direct Instruction). Strategi berfikir deduktif adalah strategi berfikir yang menerapkan hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus.Strategi deduktif ini merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip – prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh- contohnya dalam situasi tertentu.Strategi ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal – hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.

B.     Ciri-Ciri Strategi Pembelajaran Induktif Dan Deduktif
Ciri-ciri dari strategi pembelajaran induktif adalah :
1.      Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
2.      Berstruktur rendah
3.      Penggunaan waktu yang kurang efisien
4.      Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu
Dari ciri-ciri strategi induktif diatas dapat dikembangkan atas dasar beberapa karakteristik sebagai berikut :
1.      Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
2.      Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu.
3.      Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.

Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut :
1.      Berorientasi pada siswa dan materi
2.      Berstruktur tinggi
3.      Penggunaan waktu yang lebih efisien.
4.      Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu

C.    Kelebihan Dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Induktif Dan Deduktif
Kelebihan Strategi Pembelajaran Induktif  adalah sebagai berikut:
1.      Pada strategi pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2.      Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
3.      Strategi pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicuketerlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.
Kelemahan Model Pembelajaran Induktif adalah sebagai berikut:
1.      Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
2.      Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
3.      Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.
4.      Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
5.      Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.
6.      Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.
7.      Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.
Kelebihan Pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990) adalah sebagai berikut:
1.      Waktu yang dibutuhkan singkat.
2.      Kombinasi metode pada pendekatan deduktif akan mengurangi kelemahan pendekatan deduktif.
3.      Pada kelas yang kuat pendekatan deduktif akan lebih memudahkan peserta didik menangkap konsep yang diajarkan.
4.      Cara mudah untuk menyampaikan isi – isi pelajaran, amat sesuai untuk peserta didik bertahap kognitif tinggi dan mudah menyempurnakan pengajaran.

Kekurangan pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990)adalah :
1.      Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit. Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi kongkrit tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi peserta didik.
2.      Pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih penting daripada pengertian
3.      Peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang disajikan oleh pendidiknya.
4.      Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih berpusatkan pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.

SUMBER :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkembangan Peserta Didik: Kebutuhan dan Pemenuhannya

Perkembangan Peserta Didik: Perkembangan Bakat Khusus