Perkembangan Peserta Didik: Perkembangan Fisik
PERKEMBANGAN
FISIK
A. Perkembangan Fisik pada Anak
1. Bagaimana
Pertumbuhan serta
Perubahan Tubuh dan
Otak pada Anak?
A. Tinggi
dan Berat Badan
Pada
masa bayi, pertumbuhan bayi yang tercepat ada pada tahun pertamanya. Selama
tahun kedua, laju pertumbuhan bayi melambat, dan tingkat pertumbuhan terus
melambat pada masa kanak-kanak awal. Jika tidak,
kita akan menjadi spesies yang raksasa. Rata-rata tubuh anak-anak bertambah
tinggi sebanyak 5 cm dan berat badannya naik antara 2-3 kg per tahun selama
masa anak-anak awal.
Pola
pertumbuhan secara individual bervariasi. Cobalah ingat masa sekolah dasar
anda. Masa ini mungkin pertama kali anda melihat bahwa beberapa anak-anak lebih
tinggi daripada anda, beberapa lebih pendek, beberapa lebih kuat dan beberapa
lebih lemah. Banyaknya variasi tersebut disebabkan oleh faktor turunan, tetapi
pengaruh lingkungan terlibat hingga batas tertentu.
Mengapa
beberapa anak sangat pendek? Penyebab utama yang memengaruhi tinggi badan
adalah keturunan, definisi hormon pertumbuhan, masalah fisik yang berkembang
pada masa kanak-kanak, ibu merokok selama kehamilan, atau kesulitan emosional.
Definisi
hormon pertumbuhan adalah ketiadaan atau kurangnya produksi hormon pertumbuhan
oleh kelenjar pituitari yang dibutuhkan untuk merangsang tubuh untuk tumbuh.
B. Otak
Salah
satu perkembangan fisik yang paling penting selama masa kanak-kanak awal adalah
perkembangan lanjutan otak dan sistem saraf. Meskipun otak terus berkembang
pada masa kanak-kanak awal, otak tidak berkembang secepat pada masa bayi. Pada
saat anak-anak mencapai usia 3 tahun, otak berukuran tiga perempat dari ukuran
otak dewasa. Pada usia 6 tahun, otak telah mencapai sekitar 95 persen dari
volume otak dewasa.
Otak
dan kepala tumbuh lebih cepat daripada bagian tubuh lainnya. Bagian atas
kepala, mata, dan otak tumbuh lebih cepat daripada bagian yang lebih rendah
seperti rahang.
C. Otak
dan Perkembangan Kognitif
Peningkatan
pembelajaran yang penting dalam hal memori dan belajar secara cepat menjadi
ciri dari bayi dan anak. Kondisi terebut berhubungan dengan hilangnya sel,
pertumbuhan sinaptik, dan mielinasi.
Aspek-aspek
kematangan otak jika digabungkan dengan memberi anak kesempatan untuk
menjelajahi dan memperkaya pengalamannya akan dunia akan memberikan kontribusi
bagi munculnya kemampuan kognitif pada anak. Bayangkanlah seorang anak yang
sedang belajar membaca dan
ia diminta oleh gurunya untuk membaca dengan keras di kelasnya. Input bacaan
dari mata anak tersebut dikirimkan ke otak anak, melalui berbagai sistem otak
lalu diterjemahkan dalam pola hitam dan putih untuk kode huruf, kata, dan
asosiasi. Output muncul dalam bentuk pesan yang diucapkan bibir dan lidah anak.
Anak mampu menyajikan sebuah pernyataan dengan cara berbicara karena sistem
otak terorganisasi yang memungkinkan pengolahan bahasa.
2. Bagaimana
Keterampilan Motorik Anak Berkembang?
Kemajuan
besar, baik dalam keterampilan motorik kasar maupun halus terjadi pada masa
kanak-kanak awal. Anak-anak mengembangkan rasa penguasaan akan sesuatu melalui
penignkatan kemampuan keterampilan motorik kasar seperti berjalan dan berlari.
Meningkatkan keterampilan motorik halus seperti dapat membalikkan halaman buku
satu per-satu juga berkontribusi dalam timbulnya rasa penguasaan anak di tahun
kedua.
Keterampilan
motorik kasar untuk anak prasekolah tidak lagi harus berusaha untuk berdiri dan
bergerak. Saat anak-anak menggerakkan kaki mereka dengan lebih percaya diri dan
membawa diri mereka lebih mantap, kegiatan bergerak di sekeliling lingkungan
menjadi lebih otomatis.
- Pada usia 3 tahun, anak-anak menikmati gerakan sederhana, seperti meloncat, melompat, dan berlari bolak-balik yang ia lakukan hanya semata-mata senang melakukan aktivitas tersebut.
- Pada usia 4 tahun, anak-anak masih menikmati jenis aktivitas yang sama, tetapi mereka sekarang menjadi lebih senang berpetualang. Mereka merangkak rendah di halang-rintang saat menampilkan keberanian atletis mereka.
- Pada usia 5 tahun, anak-anak bahkan lebih senang berpetualang dibandingkan saat mereka berusia 4 tahun. Sudah lazim bagi anak-anak berusia 5 tahun yang percaya diri untuk melakukan aksi mengerikan pada setiap objek pendakian praktis anak berusia 5 tahun berlari cepat.
3. Apa
Saja Aspek-Aspek Penting pada
Kesehatan Anak?
1. Tidur
dan Masalah Tidur
Para
ahli merekomendasikan bahwa anak-anak mendapatkan 11-13 jam tidur setiap malam.
Sebgian besar anak-anak yang lebih mudah tidur di malam hari dan juga tidur di
siang hari. Selain jumlah jam tidur, tidur yang tidak terganggu juga sama
pentingnya. Namun, terkadang anak sulit untuk diajak tidur ketika mereka kerap
memperlambat rutinitas menjelang waktu tidurnya.
Anak-anak
mungkin mengalami beberapa masalah tidur. Diperkirakan lebih dari 40 persen
anak mengalami masalah tidur pada beberapa titik dalam perkembangan mereka.
Dalam sebuah studi, ada hubungan antara masalah perilaku anak-anak dan masalah
tidur. Pertama, anak-anak yang hiperaktif pada siang hari cenderung akan
bergerak gelisah dan banyak membalikkan badan pada saat tidur. Kedua, anak-anak
dengan masalah perilaku (misalnya berkelahi) kemungkinanya lebih besar untuk
menolak tidur di malam hari. Ketiga, anak-anak dengan masalah emosional lebih
cenderung mengalami teror malam dan sulit tidur.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik
yang penting pada masa anak-anak awal ialah:
- Perubahan tinggi badan. Tinggi badan anak rata-rata bertambah 3 (tiga) inci tiap tahun. Pada usia enam tahun tinggi badan anakanak rata-rata 46,6 inci. Kondisi memungkinkan anak untuk dapat berjalan dan berlari lebih cepat, memanjat, melompat, meloncat, dan berjalan di atas papan titian.
- Perubahan berat badan. Berat badan anak rata-rata bertambah tiga sampai lima pon. Pada usia enam tahun berat badan laki-laki 49 pon dan berat badan anak perempuan 48,5 pon. Kondisi ini memungkinkan anak dapat mengangkat, melempar, dan menangkap benda.
- Perbandingan tubuh. Anak usia dua sampai enam tahun cenderung berbentuk kerucut, dengan perut rata (tidak buncit), dada yang lebih bidang dan rata, bahu lebih luas dan persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan lebih lurus, tangan dan kaki tumbuh lebih besar.
- Postur tubuh. Perbedaan postur anak terlihat sejak masa anak-anak, ada yang yang gemuk (endomorfik), kuat berotot (mesomorfik), dan ada yang kurus (ektomorfik).
- Tulang dan otot. Otot anak berusia enam tahun menjadi lebih besar, lebih berat, dan lebih kuat, sehingga anak tampak lebih kurus meskpun berat badannya bertambah. Pertambahan berat tulang dan otot ini memungkinkan untuk dapat belajar menarik garis, menulis, menggambar, dan melukis dengan jari.
- Lemak. Anak yang gemuk (endomorfik) memiliki jaringan lemak yang lebih banyak, anak kuat berotot (mesomorfik) memiliki jaringan otot yang lebih banyak, dan anak kurus (ektomorfik) memiliki jaringan otot yang lebih kecil dan jaringan lemak yang lebih sedikit.
- Pertumbuhan gigi. Anak-anak usia enam tahun mulai mengalami pergantian gigi susu.
B. Perkembangan Fisik pada Remaja
1. Apa
Karakteristik Masa Remaja?
Seperti dalam perkembangan selama masa
kanak-kanak, faktor genetik, biologis, lingkungan, dan sosial saling
berinteraksi dalam perkembangan remaja. Selama dekade pertama kehidupan mereka,
remaja mengalami ribuan jam interaksi dengan orangtua, teman sebaya, dan guru,
tetapi sekarang mereka menghadapi perubahan biologis yang dramatis, pengalaman
baru, dan tugas-tugas perkembangan yang baru.
Masa kanak-kanak ke masa remaja memiliki
transisi yang melibatkan sejumlah perubahan biologis, kognitif, dan
sosio-emosional. Di anatara perubahan biologis adalah percepatan pertumbuhan,
perubahan hormonal, dan kematangan seksual yang datang dengan pubertas. Pada
masa remaja awal, perubahan terjadi dalam otak yang memungkinkan untu berpikir
lebih maju. Juga pada saat itu, remaja mulai begadang dan tidur lebih telat di
pagi hari.
Di antara perubahan kognitif yang terjadi
selama transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja adalah peningkatan dalam
berpikir abstrak, idealis, dan logis. Ketika mereka melakukan transisi
tersebut, remaja mulai berpikir secara lebih egosentris, sering merasa bahwa
mereka berada di punggung, unik, dan tidak terkalahkan.
Di antara perubahan sosio-emosional yang
dialami remaja adalah pencarian untuk kebebasan, konflik dengan orangtua, dan
keinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebaya. Percakapan
dengan teman-teman menjadi lebih intim dan memasukkan lebih banyak keterbukaan
diri.
2. Apa
Aspek-Aspek Fisik dan
Psikologis dari
Pubertas
Pubertas adalah masa kematangan fisik yang
cepat yang melibatkan perubahan hormonal dan tubuh yang terjadi terutama selama
masa remaja awal.
Para peneliti telah menemukan bahwa
karakteristik pubertas laki-laki biasanya berkembang dalam urutan sebagai
berikut ini : peningkatan ukuran penis dan testis, munculnya bulu kemaluan yang
lurus, perubahan suara kecil, ejakulasi pertama (yang biasanya terjadi melalui
masturbasi atau mimpi basah), munculnya bulu kemaluan yang keriting, permulaan
pertumbuhan tinggi badan dan berat badan yang maksimum, pertumbuhan bulu di
ketiak, perubahan suara lebih terdeteksi, dan, akhirnya pertumbuhan bulu di
wajah.
Apa urutan penampilan perubahan fisik pada
wanita? Pertama, salah satu di antara payudara yang membesar atau munculnya
bulu kemaluan. Kemudian, munculnya bulu di ketiak. Ketika perubahan-perubahan
tersebut terjadi, perempuan tumbuh lebih tinggi dan pinggulnya lebih besar
daripada bahunya. Menstruasi pertama yang terjadi pada anak perempuan datang
agak terlambat dalam siklus pubertas.
Di balik adanya kumis pertama pada anak
laki-laki dan pelebaran pinggul pada anak perempuan adalah banjir hormon, bahan
kimia berpengaruh yang disekresi oleh kelenjar endokrin dan dibawa ke seluruh
tubuh oleh aliran darah. Peran sistem endokrin dalam pubertas melibatkan
interaksi antara hipotalamus, kelenjar pututari, dan gonad.
Konstentrasi hormon tertentu meningkat
secara dramatis selama masa remaja. Testosteron merupkan hormon yang
diasosiasikan dengan perkembangan kelamin pada anak laki-laki, pertambahan
tinggi badan, dan perubahan suara. Estradiol adalah jenis estrogen ; pada anak
perempuan diasosiasikan dengan perkembangan payudara, rahim, dan rangka.
Bagi kebanyakan anak laki-laki, urutan
pubertas dapat dimulai paling awal pada usia 10 tahun atau paling lambat pada
usia 13 tahun, dan mungkin berakhir paling awal pada usia 13 tahun atau paling
telat pada usia 17 tahun. Jadi, kisaran normal adalah cukup lebar bahwa
diketahui dua anak laki-laki yang usia kronologisnya sama, satu anak laki-laki
tersebut dapat menyelesaikan urutan pubertasnya sebelum anak lainnya memulai
rangkaian pubertasnya. Bagi anak perempuan, menstruasi pertama dianggap dalam
batas normal jika muncul antara usia 9 dan 15 tahun.
Pertumbuhan dan perkembangan fisik
yang penting pada masa remaja ialah:
- Perubahan fisik sepanjang masa remaja meliputi dua hal, yaitu: Percepatan pertumbuhan yang terdiri dari pertumbuhan ukuran tubuh dan perubahan proporsi tubuh. Pada masa remaja anak telah mendekati postur orang dewasa, di mana ukuran pinggang berkurang panjangnya. Pinggul menjadi lebih lebar, tungkai kaki lebih panjang dari badan, dan lengan menjadi lebih panjang. Kondisi ini mendukung pertumbuhan fungsi-fungsi seks sekunder pada remaja.
- Proses kematangan seksual yang terdiri dari ciri kelamin yang utama dan ciri kelamin kedua.
Penyebab perubahan fisik pada masa remaja
adalah kelenjar pituitary yang
terletak didasar otak mengeluarkan dua macam hormone yaitu hormon pertumbuhan (hypothalamus)
dan hormon gonadotropik
(Hurlock, 1980: 186). Hormon pertumbuhan
yang
menyebabkan terjadinya perubahan ukuran tubuh. Hormon gonadotropik adalah hormon yang merangsang
gonad–untuk
meningkatkan kegiatan.
Menjelang masa remaja kedua hormon ini
sudah mulai diproduksi dan pada saat remaja semakin banyak dihasilkan. Seluruh
proses ini dikendalikan oleh perubahan yang terjadi dalam kelenjar endokrin.
Kelenjar ini diaktifkan oleh rangsangan yang dilakukan kelenjar hypothalamus yaitu
kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar untuk merangsang pertumbuhan pada saat
remaja dan terletak di otak.
Komentar
Posting Komentar