Perkembangan Peserta Didik: Perkembangan Kognitif
PERKEMBANGAN KOGNITIF
A.
Pengertian Perkembangan Kognitif
Kognitif
merupakan salah satu aspek penting dari perkembangan peserta didik yag
berkaitan menentukan keberhasilan mereka disekolah. Guru sebagai tenaga
kependidikan yang bertangung jawab melaksanakan interaksi edukasi didalam
kelas, perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang perkembangan kognitif
peserta didik. Dengan bekal pemahaman tersebut, guru akan dapat memberikan.
Layanan pendidikan atau melaksanakan proses pembelajaran yan sesuai dengan
kemampuan kognitif peserta didik yang dihadapinya.
Secara
sederhana, kemampuan kognitif dapat dialami sebagai kemampuan anak untuk
berfikir lebih kompleks secara kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan
masalah. Dengan berkembangnya kemampuan kognitif ini akan memudahkan anak
menguasai pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga anak mampu menjalankan
fungsinya dengan wajar dalam interaksinya dengan masyarakat dan lingkungan
sehari-hari.
Dengan demikian
dapat dipahami bahwa perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan
peserta didik yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua
proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan
memikirkan lingkungannya.
B.
TahapanPerkembangan Kognitif
Ada empat tahap yang mengiringi perkembangan kognitif
menurut Piaget yaitu:
1)
Sensori
motoris (usia 0-2 tahun)
2)
Pra
operasional (usia 2–7 tahun)
3)
Operasional
kongkrit (usia 7–11 tahun)
4)
Operasi formal (usia 11 tahun hingga
dewasa)
Menurut Piaget,
bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan
kognitif peserta didik. Peserta
didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek
fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh
pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif,
mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan.
a. Tahap Sensorimotor (umur 0-2 tahun)
a. Tahap Sensorimotor (umur 0-2 tahun)
- Pertumbuhan kemampuan anak dilihat
dari kegiatan motorik dan persepsinya.
- Dilakukan
langkah demi langkah.
- Melihat
dirinya berbeda dari orang di sekitarnya.
- Lebih
banyak memakai indra pendengaran dan penglihatan.
- Mendefinisikan
sesuatu dengan memanipulasinya.
b. Tahap Praoperasional (umur 2-7 tahun)
- Telah
mampu menggunakan penglihatannya dengan baik ditandai dengan
mengklasifikasikan objek pada tingkat dasar secara tunggal dan mencolok.
- Tidak
mampu memusatkan perhatian pada objek-objek yang berbeda namun mampu
mengurutkan barang sesuai dengan kriteria.
- Mulai
mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang lebih kompleks.
- Memperoleh
prinsip-prinsip secara benar.
c. Tahap Operasional Konkret (umur 7
-11 tahun)
- Sudah
mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya
reversible dan kekekalan.
- Telah
memiliki kecakapan berfikir logis namun hanya benda-benda yang bersifat
konkret.
- Mampu melakukan pengklasifikasian
namun masih tetap berfikir abstrak.
d. Tahap Operasional Formal (umur 11 hingga dewasa)
- Mampu
berfikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola piker “kemungkinan”.
- Bekerja secara sistematis dan
efektif.
- Menganalisis
secara kombinasi.
C. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif
Sedangkan menurut Piaget dalam
Yanuarita (2014 : 70) Pertumbuhan mental mengandung dua macam proses
yaitu perkembangan dan belajar. Perkembangan adalah perubahan
struktur sedangkan belajar adalah perubahan isi. Proses perkembangan
kognitif dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu:
1. Hereditas
Hereditas tidak hanya
menyediakan fasilitas kepada anak yang baru lahir untuk menyesuaikan diri
dengan dunianya, lebih dari itu, hereditas akan mengatur waktu jalannya
perkembangan pada tahuntahun mendatang.
2. Pengalaman
Pengalaman dengan hereditas
fisik merupakan dasar perkembangan struktur kognitif .dalam hal ini sering
kali disebut sebagai pengalaman fisis dan logika matematis.
3. Transmisi Sosial
Transmisi sosial digunakan
untuk mempresentasikan pengaruh budaya terhadap ola berpikir anak.
4. Ekuilibrasi
Ekuilibrasi merupakan suatu
keadaan dimana pada diri setiap individu akan terdapat proses ekuilibrasi
yang mengintegrasikan ketiga faktor tadi, yaitu hereditas, pengalaman, dan
transmisi sosial.
D. Cara Membantu Perkembangan
Kognitif
Sebagai guru kita
adalah orangtua bagi peserta didik di sekolah oleh karena itu kita harus
memahami karakteristik dari masing-masing peserta didik kita. Salah satu cara
untuk membantu perkembangan kognitif anak adalah melalui roses embelajaran
dengan penciptaan kondisi lingkungan yang kondusif.
E. Implikasi bagi
Pendidikan
Implikasi teori perkembangan kognitif Piaget dalam
pembelajaran adalah :
1) Bahasa
dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru
mengaja dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak.
2) Anak-anak
akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru
harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya.
3)
Bahan
yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
4)
Berikan peluang agar anak belajar
sesuai tahap perkembangannya.
5) Di dalam kelas, anak-anak hendaknya
diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya.
Komentar
Posting Komentar