Perkembangan Peserta Didik: Perkembangan Kreativitas

PERKEMBANGAN KREATIVITAS


A. Kreativitas dan Belahan Otak
  • Perkembangan kreativitas sangat erat kaitannya dengan perkembangan intelek/ kognitif individu.
  • “Teori Belahan Otak“ (Hemisphere Theory) yang mengatakan sesung-guhnya otak manusia itu menurut fungsinya terbagi menjadi dua belahan yaitu belahan otak kiri (left hemisphere) dan belahan otak kanan (right hemisphere).
  • Otak belahan kiri mengarah kepada cara-cara berpikir konvergen.
  • Otak belahan kanan mengarah kepada cara-cara berpikir divergen/ menyebar.


B. Definisi Kreativitas Secara Umum
       Menurut Barron (2002), mendefinisikan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sedangkan Guillford (1970) menyatakan bahwa orang-orang kretif lebih banyak memiliki cara-cara berpikir Divergen daripada Konvergen.
  • Konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan berpandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar.
  • Divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai alternatif jawaban

         Utami Munandar (1992) mendefinisikan kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Menurut Utami Munandar kreativitas dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
  1. Product Menekankan kreativitas dari hasil karya-karya kreatif, baik yang baru maupun kombinasi karya-karya lama.
  2. Person Memandang kreativitas dari segi ciri-ciri individu.
  3. Process Menekankan bagaimana proses kreatif itu berlangsung sejak dari mulai tumbuh sampai perilaku kreatif.
  4. Press Menekankan pada pentingnya faktor-faktor yang men-dukung timbulnya kreativitas pada individu.


C. Definisi Kreativitas menurut Torrance
          Torrance adalah seorang ahli yang sangat menekankan pentingnya dukungan faktor lingkungan bagi perkembangan kreativitas individu. Dengan demikian menurut Torrance kretivitas adalah proses kemampuan individu untuk memahami kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-hipotesis baru, dan mengkomunikasikan hasilnya, serta memodifikasi dan menguji hipotesis.
        Untuk dapat melakukan semua itu memerlukan adanya dorongan-dorongan dari lingkungan yang didasari oleh potensi-potensi kreatif yang telah ada dalam dirinya. Dengan demikian terjadi saling menunjang antar faktor lingkungan dengan potensi kreatif yang telah dimiliki sehingga dapat mempercepat berkembangnya kreativitas pada individu yang bersangkutan.

D. Pendekatan terhadap Kreativitas
           Pendekatan menurut Torrance dapat dibedakan menjadi pendekatan psikologis dan pendekatan sosiologis. Pendekatan psikologis lebih melihat kreativitas dari segi kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri individu, seperti: intelegensi, bakat, motivasi, minat, dan disposisi kepribadian lainnya.
Salah satu pendekatan psikologis yang digunakan untuk menjelaskan kreativitas adalah pendekatan holistic. Clark (2003) Pendekatan ini menganggap bahwa kreativitas itu merupakan sintesis dari fungsi-fungsi:
  • Thinking Merupakan berpikir rasional dan dapat diukur serta dikem-bangkan melalui latihan-latihan yang sadar.
  • Feeling Menunjuk pada suatu tingkat kesadaran yang melibatkan segi emosional.
  • Sensing Menunjuk pada suatu keadaan dimana dengan bakat yang ada diciptakan suatu produk baru.
  • Intuiting Menuntut adanya suatu tingkat kesadaran yang tinggi.

        Adapun pendekatan sosiologis berasumsi bahwa kreativitas individu merupakan hasil dari proses interaksi sosial, dimana individu dengan segala potensi dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat individu itu berada, yang meliputi ekonomi, politik, kebudayaan dan perkembangan keluarga.
Melalui pendekatan sosiologis, Arieti (2006) mengemukakan beberapa faktor sosiologis yang kondusif bagi perkembangan kreativitas, yaitu:
  1. Tersedia-nya sarana kebudayaan.
  2. Keterbukaan cara berpikir.
  3. Keleluasaan media kebudayaan.
  4. Adanya toleransi divergen.
  5. Adanya penghargaan prestasi.


E. Perkembangan Kreativitas
      Menurut Jean Piaget (2002) ada empat tahapan perkembangan kreativitas, yakni sebagai berikut:
1) Tahap Sensori-Motoris
·         Usia 0-2 tahun
·         Perwujudan proses pematangan aspek sensori-motoris
·         Interaksi anak dengan lingkungannya dilakukan melalui perasaan dan otot-ototnya
·         Pada tahap ini anak belum memiliki kemampuan untuk mengembangkan kreativitasnya.

2) Tahap Praoperasional
·         Usia 2-7 tahun
·         Tahap intuisi
·         Anak bersifat egosentris
·         Kemampuan mengembangkan kreativitas sudah mulai tumbuh karena anak sudah mulai mengembangkan memori dan mampu memikirkan masa lalu dan masa yang akan datang.

3) Tahap Operasional Konkrit
·         Usia 7-11 tahun
·         Anak mulai menyesuikan diri
·         Interaksi dengan lingkungan karena egosentris berkurang
·         Kemampuan mengembangkan kreativitas semakin berkembang

4) Tahap Operasional Formal
·         Usia 11 tahun keatas
·         Anak mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan hasil dari berpikir logis
·         Aspek perasaan dan moralnya juga telah berkembang
·         Interaksi dengan lingkungan sudah amat luas
·         Kemampuan mengembangkan kreativitas berada pada tahap potensial

F. Tahap-Tahap Kreativitas
  1. Tahap Persiapan; individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Individu mencoba memikirkan alternative mana yang terbaik untuk pemecahan masalah itu.
  2. Tahap Inkubasi; proses pemecahan masalah dierami dalam alam bawah sadar sehingga individu seakan-akan melupakannya hingga pada akhirnya timbul inspirasi atau gagasan untuk pemecahan masalah tersebut.
  3. Tahap Iluminasi; sering disebut sebagai tahap timbulnya “insight” atau wawasan
  4. Tahap Verifikasi; gagasan-gagasan yang telah muncul itu dievaluasi secara kritis dan konvergen serta menghadapkannya kepada realitas.


G. Karakteristik Kreativitas
Menurut Clark (2003) karakteristik kreativitas adalah sebagai berikut:
1)      Memiliki disiplin diri yang tinggi
2)      Memiliki kemandirian yang tinggi
3)      Cenderung sering menetang otoritas
4)      Memiliki rasa humor
5)      Mampu menekan tekanan kelompok
6)      Lebih mampu menyesuaikan diri
7)      Senang berpetualang
8)      Toleran terhadap ambiguitas
9)      Kurang toleran terhadap hal-hal yang membosankan
10)  Menyukai hal-hal yang kompleks
11)  Kemampuan berpikir divergen yang tinggi
12)  Memiliki memori dan atensi yang baik
13)  Memiliki wawasan yang luas
14)  Mampu berpikir periodic
15)  Memerlukan situasi yang mendukung
16)  Sensitif terhadap lingkungan
17)  Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
18)  Memiliki nilai estetik yang tinggi
19)  Lebih bebas dalam mengembangkan integrase peran seksual.

H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
      Utami Munandar mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi kreativitas adalah:
1)      Usia
2)      Tingkat pendidikan orang tua
3)      Tersedianya fasilitas
4)      Penggunaan waktu luang
      Menurut Clark faktor-faktor yang dapat mendukung perkembangan kreativitas adalah:
1)      Situasi keterbukaan
2)      Situasi yang mendorong timbulnya pertanyaan
3)      Situasi yang mendorong untuk menghasilkan sesuatu
4)      Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian
5)      Situasi yang menekankan inisiatif diri
6)      Kedwibahasaan
7)      Posisi kelahiran
8)      Perhatian dari orang tua, stimulasi, dan motivasi
      Sedangkan faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan kreativitas adalah:
1)      Adanya kebutuhan akan keberhasilan dan ketidakberanian dalam menanggung resiko
2)      Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial
3)      Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, berimajinasi, dan penyelidikan
4)      Stereotip peran seks
5)      Diferensiasi antara bekerja dan bermain
6)      Otoritarianisme
7)      Tidak menghargai terhadap fantasi dan hayalan

I. Masalah yang Timbul pada Anak Kretif
               a)      Pilihan karir yang tidak realistis
               b)      Hubungan dengan guru dan teman sebaya
               c)      Perkemba-ngan yang tidak selaras
               d)      Tiadanya tokoh-tokoh ideal

J. Upaya Membantu Perkembangan Kreativitas dan Implikasinya bagi Pendidikan
1)      Menciptakan rasa aman terhadap anak
2)      Mengakui dan menghargai gagasan anak
3)      Menjadi pendorong bagi anak untuk mengkomunikasikan dan mewujudkan gagasan
4)      Membantu anak memahami divergensi dalam berpikir dan bukan menghukumnya
5)      Memberikan peluang
6)      Memberikan informasi.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Strategi Pembelajaran Induktif dan Deduktif

Hakekat Strategi Belajar Mengajar dan Teori-teori Belajar

Perkembangan Peserta Didik: Kebutuhan dan Pemenuhannya