Perkembangan Peserta Didik: Tugas-tugas Perkembangan Remaja
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
REMAJA
1. Pengertian Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa
latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity. Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang
remaja, seperti DeBrun (dalam Rice,
1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak
dengan masa dewasa. Masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa
kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13
tahun dan berakhir pada usia akhir belasan.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997) masa remaja meliputi usia
antara 11 hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock
(1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja awal (13 hingga 16 atau 17
tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun). Monks, dkk (2000) memberi batasan usia
remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley
Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.
Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa
mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat
bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang
diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Masa remaja dibagi menjadi dua masa,
yaitu awal dan akhir. Dibedakan karena pada masa remaja
akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa
dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa pada masa
remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang
berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam
hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita
merupakan proses pembentukan orientasi masa depan.
Berdasarkan tinjauan teori
perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang
cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan
pencapaian (Fagan, 2006).
Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini
dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi
psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul
biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja, seperti kurang konsistennya
akan pilihan, kurangnya rasa percaya diri, kurangnya pembiasaan diri akan norma
dan aturan yang berkembang.
Transisi perkembangan pada masa
remaja berarti sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun
sebagian kematangan masa dewasa sudah dicapai (Hurlock,1990). Bagian dari masa kanak-kanak antara lain proses pertumbuhan biologis misalnya tinggi
badan. Sedangkan bagian dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua
organ tubuh termasuk fungsi reproduksi dan kematangan kognitif yang ditandai
dengan mampu berpikir secara abstrak.
Perkembangan adalah perubahan
yang terjadi pada rentang kehidupan. Perubahan itu dapat terjadi secara
kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kualitatif,
misalnya perubahan cara berpikir secara konkret menjadi abstrak. Ada beberapa
aspek dalam perkembangan remaja, yaitu:
a. Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik dimaksudkan
pada perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh. Perubahan fisik pada tubuh
ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan
otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998).
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998).
Ketidakpuasan akan diri ini
sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang
penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan
yang maladaptiv. Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai
pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
b.
Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif merupakan
perubahan kemampuan mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan
bahasa. pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari
struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk
eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Remaja dapat
memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada
masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan
konsekuensi dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat
membahayakan dirinya. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai
peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu
tujuan di masa depan dan mampu merealisasikan impian itu.
c. Perkembangan kepribadian dan sosial.
Perkembangan kepribadian adalah
perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara
unik (pencarian identitas diri); sedangkan perkembangan sosial berarti
perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan sosial pada masa
remaja lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua. kelompok
teman sebaya menjadi sumber referensi bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap
yang berkaitan dengan gaya hidup.
2. Ciri-ciri masa Remaja
Pada masa remaja terjadi
perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis, antara lain :
a.
Peningkatan emosional. Ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon
yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini
merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa
sebelumnya.
b.Perubahan fisik dan kematangan seksual.
c. Perubahan Nilai, merasa tidak penting lagi apa yang dianggap penting sewaktu anak-anak.
d. Remaja berada dalam situasi yang ambivalen, yakni mereka menginginkan kebebasan, tetapi mereka juga takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasantersebut.
b.Perubahan fisik dan kematangan seksual.
c. Perubahan Nilai, merasa tidak penting lagi apa yang dianggap penting sewaktu anak-anak.
d. Remaja berada dalam situasi yang ambivalen, yakni mereka menginginkan kebebasan, tetapi mereka juga takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasantersebut.
3.
Tugas Perkembangan Remaja
Robert J.
Havinghust (Hurlock, 1990) mengatakan bahwa tugas perkembangan adalah tugas yang
muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan
jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Sebaliknya jika gagal akan menimbulkan
rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas berikutnya.
Tugas-tugas perkembangan berikut beberapa di antaranya muncul sebagai akibat
kematangan fisik, sedangkan yang lain berkembang karena adanya aspirasi budaya,
sementara yang lainnya tumbuh dan berkembang karena nilai-nilai dan aspirasi
individu.
Tugas
perkembangan remaja menurut Havighurst antara lain:
1).
Memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa dengan
kawan sebaya, baik laki-laki maupun perempuan
2). Memperoleh peranan sosial
3). Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
4). Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
5). Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
6). Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
7). Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
8). Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
2). Memperoleh peranan sosial
3). Menerima kebutuhannya dan menggunakannya dengan efektif
4). Memperoleh kebebasan emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya
5). Mencapai kepastian akan kebebasan dan kemampuan berdiri sendiri
6). Memilih dan mempersiapkan lapangan pekerjaan
7). Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga
8). Membentuk sistem nilai, moralitas dan falsafah hidup
Menurut Erickson masa remaja
adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan
Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status
identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium,
foreclosure, dan identity achieved. Karakteristik remaja yang sedang berproses
untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri
remaja. Erikson mengatakan bahwa tugas utama remaja adalah menghadapi identity (identitas) versus identity confusion (kebingungan identitas). Tugas perkembangan ini bertujuan untuk mencari
identitas diri agar nantinya remaja menjadi orang dewasa yang unik dengan sense of self yang koheren.
Tugas perkembangan adalah tugas
yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dari kehidupan
individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal
akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi tugas-tugas
berikutnya.
Tugas perkembangan masa remaja
difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta
berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa.
Adapun tugas-tugas perkembangan remaja adalah :
1). Mampu
menerima keadaan fisiknya;2). Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa;
3). Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis;
4). Mencapai kemandirian emosional;
5). Mencapai kemandirian ekonomi;
6). Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat;
7). Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua;
8). Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa;
9). Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan;
10). Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.
Komentar
Posting Komentar