Strategi Pembelajaran Ekspository dan Heuristik
Pertemuan Ke-4
I. STRATEGI
PEMBELAJARAN EKSPOSITORY
A. Konsep Pembelajaran Ekspository
Istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang
berarti memberi penjelasan. Dalam konteks pembelajran, eksposisi merupakan
strategi yang dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta,
gagasan-gagasan dan informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar.
Jadi, strategi pembelajaran ekspoditori adalah strategi pembelajran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru
kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pembelajaran secara optimal. Menurut Roy Killen (1998), menanamkan strategi ini
sebagai istilah strategi pembelajaran langsung (Direct Introduction) karena
materi pembelajaran tersebut langsung disampaikan kepada siswa.
Karakteristik
strategi ekspositori yaitu:
1.
Dilakuakan dengan cara penyampaian
materi pembelajaran secara verbal artinya bertutur secra lisan yang merupakan
alat utama dalam melakukan strategi ini.
2.
Materi yang disampaikan adalah
materi pembelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep
tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
3.
Tujuan utama pembelajaran adalah
penguasaan materi sendiri artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa
diharapkan dapat memahami yang benar yaitu mengingat kembali materi yang telah
diuraikan.
Strategi
pembelajaran ekspositori dapat dikatakan efektif manakala:
1.
Guru yang menyampaikan bahan-bahan
baru serta kaitannya dengan yang harus dipelajari siswa.
2.
Apabila guru menginginkan siswa
mempunyia model intelektual tertentu misalnya agar siswa dapat mengingat bahan
pelajaran dapat mengungkapkan bila diperlukan kembali.
3.
Jika ingin membangkitkan pengetahuan
siswa tentang topic tertentu jadi materi pelajaran bersifat pancingan untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa.
4.
Guru menginginkan untuk
mendemontrasikan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik
5.
Apabila seluruh siswa memilki
tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskna untuk seluruh siswa
6.
Jika lingkungan tidak mendukung
untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa misalnya tidak ada sarana
dan prasarana yang dibutuhkan
7.
Jika guru tidak memilki waktu yang
cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
B. Prinsip-Prinsip Strategi
Pembelajaran Ekspository
1.
Berorientasi pada tujuan
Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan cirri
utama dalam strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun
tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Sebelum
strategi diterapkan oleh guru maka guru harus merumuskan tujuan pembelajaran
secara jelas dan terukur. Seperti criteria pada umumnya tujuan pembelajaran
harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diukur atau berorientasi
pada kompetensi yang harus dicapai siswa. Strategi pembelaran ekspositori tidak
akan mungkin mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi misalnya
kemampuan untuk menganalisis, mengintesis, mengevaluasi sesuatu namun tidak
berarti tujuan kemampuan taraf rendah. Justru tujuan itulah yang harus
dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi ekspositori.
2.
Prinsip Komunikasi
Proses pembelajran dapat dikatakan sebagai proses
komunikasi yang merujuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang kepada
seseorang atau sekelompok orang. Pesan yang disampaikan adalah materi
pembelajaran yang diorganisisr dan disusun sesuai dengan tujuan tertentu yang
ingin dicapai. Dalam proses komunikasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan
siswa sebagai penerima pesan.
Dalam komunikasi selalu terjadi pemindahan pesan informasi dari sumber pesan ke penerima pesan. System komunikasi dikatakan efekrif jika pesan dapat ditangkap oleh penerima pesan secra utuh. Dan jika pesan tersebut tidak diterima dengan baik maka system komunikasi tersebut idak efektif. Kesulitan menangkap pesan disebabkan oleh gangguan yang menghambat kelancaran komunikasi sehingga siswa tidak dapat menerima pesan yang ingin disampaikan. Strategi ekspositori menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi sangat penting untuk diperhatikan.
Dalam komunikasi selalu terjadi pemindahan pesan informasi dari sumber pesan ke penerima pesan. System komunikasi dikatakan efekrif jika pesan dapat ditangkap oleh penerima pesan secra utuh. Dan jika pesan tersebut tidak diterima dengan baik maka system komunikasi tersebut idak efektif. Kesulitan menangkap pesan disebabkan oleh gangguan yang menghambat kelancaran komunikasi sehingga siswa tidak dapat menerima pesan yang ingin disampaikan. Strategi ekspositori menekankan pada proses penyampaian, maka prinsip komunikasi sangat penting untuk diperhatikan.
3.
Prinsip Kesiapan
Kesiapan merupakan salah satu hukum belajar. Inti dari
hukum belajara adalah setiap individu akan merespon dengan cepat dari setiap
stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan dan tidak mungkin
merespon jika tidak memiliki kesiapan. Agar siswa dapat menerima pesan
informasi sebagai stimulus yang kita berikan, kita harus memposisikan mereka
dalam keadaan siap baik secara fisik maupun psikis untuk menerima pelajaran.
Oleh karena itu sebelum menyampaikan informasi apakah dalam otak anak sudah
tersedia file yang sesuai dengan jenis informasi yang akan kita sampaikan atau
belum. Jika belum kita sediakan dahulu agar dapat menampung setiap informasi
yang kita berikan
4.
Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat
mendorong siswa untuk mau mempelajari meteri pelajaran lebih lanjut.
Pembelajaran bukan berlangsung pada saat itu saja tetapi juga untuk waktu
selanjutnya. Ekspositori berhasil jika melalui proses penyampaian dapat membawa
siswa pada situasi ketidakseimbangan sehingga mendorong untuk mencari dan
menemukan semdiri melalui proses belajar mandiri.
II. STRATEGI
PEMBELAJARAN HEURISTIK
A. Pengertian Pembelajaran Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein,
yang berarti “Saya Menemukan” strategi ini berkembang menjadi sebuah
strategi pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dalam memahami
materi pembelajaran dengan menjadikan “heuriskein (saya menemukan)” sebagai
acuan. Strategi ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran haruslah dapat
menstimulus siswa agar aktif dalam proses pembelajaran, seperti memahami materi
pelajaran, bisa merumuskan masalah, menetapkan hipotesis, mencari data/fakta,
memecahkan masalah dan mempresentasikannya(Dimyati & Mudjiono).
Tekanan utama pembelajaran dalam strategi Heuristik
adalah:
1.
Pengembangan kemampuan berpikir,
2.
Latihan keterampilan
khusus(pemahaman), dan
3.
Latihan menemukan sesuatu.
B. Macam-Macam Strategi Pembelajaran
Heuristik
1.
Discovery
Metode discovery (penemuan) diartikan sebagai suatu
prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, sebelum sampai
pada generalisasi (Suryosubroto).
2.
Inquiry
Metode inquiry adalah metode pembelajaran yang
menekankan pada aktifitas siswa pada proses berpikir secaa kritis dan analitis
(Wina Sanjaya).
C. Langkah-Langkah Penerapan Strategi
Pembelajaran Heuristik
1.
Merencanakan pembelajaran sesuai
dengan kewajaran perkembangan mental (developmentally appropriate) siswa.
2.
Membentuk kelompok belajar yang saling
tergantung (independent learning group).
3.
Menyediakan lingkungan yang
mendukung pembelajaran mandiri (self regulated learning).
4.
Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity
of students).
5.
Memperhatikan multi intelegensi (multiple
intelligences) siswa.
6.
Menggunakan teknik-teknik bertanya (questioning)
untuk meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan pemecahan masalah, dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
7.
Menerapkan penilaian autentik (authentic
assessment).
D. Kelebihan Strategi Heuristik
Pendekatan
heuristik ini mempunyai kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Siswa dapat berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran.
2.
Menumbuhkan sekaligus menanamkan
sikap inquiry (mencari-temukan).
3.
Mendukung kemampuan problem solving
(pemecahan masalah) siswa.
4.
Materi yang dipelajari dapat
mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena siswa
dilibatkan dalam proses penemuannya.
E. Kekurangan Strategi Heuristik
Strategi
heuristik ini mempunyai kelemahan antara lain adalah sebagai berikut:
1.
Untuk materi tertentu waktu yang
tersita lebih lama.
2.
Tidak semua siswa dapat mengikuti
pelajaran dengan cara ini. Di lapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan mudah
mengerti dengan model ceramah.
3.
Pendekatan ini kurang cocok bagi
peserta didik yang lamban.
4.
Tidak semua topik cocok disampaikan
dengan pendekatan ini.
SUMBER :
Komentar
Posting Komentar